Bagi banyak ahli, pakaian anti api atau flame resistant shirts and pants adalah alat kerja yang penting. Alat keselamatan ini membantu para ahli di berbagai industri mengatasi berbagai pekerjaan berisiko tinggi. Selama bertahun-tahun pakaian tahan api ini telah menyelamatkan banyak orang dari luka serius, bahkan risiko kematian.
Baju dan celana anti api didesain khusus untuk melindungi pemakainya dari luka bakar dan suhu tinggi. Pakaian jenis ini mencegah kebakaran dan mampu memadamkan api sendiri setelah sumber api berhasil dipadamkan. Hal ini dapat membantu mencegah kulit terbakar baik dari paparan api maupun panas yang tersisa.
Pakaian ini banyak digunakan oleh para ahli, termasuk mereka yang bekerja di stasiun pemadam kebakaran, laboratorium, dan pusat listrik. Pegawai yang bekerja di seluruh bidang tersebut sering menghadapi potensi ledakan dan kebakaran. Hal itu membuat kegunaan pakaian tahan api menjadi penting.
Baca juga: Mengenal Ultrasoft Garment Untuk Mencegah Kebakaran
Ketika bersentuhan dengan api atau ledakan, banyak jenis kain yang akan langsung terbakar. Bahkan ada beberapa jenis kain yang meleleh dan menempel ke kulit penggunanya. Hal ini akan mengakibatkan luka serius karena bahan tekstil terbakar lebih lama dibandingkan bahan lainnya.
Pakaian tahan api ini didesain sedemikian rupa sehingga kemungkinan terbakarnya lebih kecil ketika terpapar api atau suhu tinggi. Jika kain terbakar, pakaian akan langsung berhenti terbakar begitu sumber panasnya dihilangkan. Hal ini memberikan waktu bagi pemakainya untuk menyelamatkan diri dan mengurangi cedera. Namun, perlu diketahui bahwa bahan tahan api bukan berarti anti api. Pakaian tahan api tetap akan terbakar jika terpapar api dalam waktu yang cukup lama.
Pakaian tahan api biasanya juga didesain agar tidak mudah robek atau berlubang ketika terbakar. Jika pakaian berlubang, hal itu akan membuat kulit terpapar api yang menyebabkan luka serius.
Ketika berbicara tentang pakaian tahan api, istilah perlindungan primer dan sekunder sering terdengar. Sebenarnya, apa maksud kedua hal itu dan apakah perbedaannya? Untuk lebih jelasnya, baca ulasan berikut!
Perlindungan primer adalah pakaian tahan api yang didesain untuk digunakan selama pengguna melakukan kegiatan yang berhadapan langsung dengan paparan api, radiasi suhu tinggi, dan percikan zat cair. Contoh mudahnya adalah pakaian yang dikenakan petugas pemadam kebakaran.
Perlindungan sekunder dikhususkan untuk situasi di mana pemakainya menghadapi bahaya yang terjadi secara berselang. Keadaan tersebut termasuk paparan radiasi suhu tinggi serta api dan percikan zat cair.
Sebagian besar pakaian tahan api dibuat dari bahan yang didesain tahan pada suhu tinggi. Bahan seperti Nomex, Kevlar, dan Modacrylic memiliki sifat tahan api yang baik dan biasa digunakan untuk membuat bahan-bahan pembuat pakaian tahan api. Kain lainnya, seperti katun, secara alami tahan api dan dapat dicampur dengan bahan kimia khusus untuk meningkatkan ketahanannya terhadap api.
Bahan-bahan yang secara alami memiliki sifat tahan api, dan bahan yang dicampur dengan bahan kimia khusus, cenderung memiliki kualitas yang sama. Bahan-bahan tersebut akan berhenti terbakar setelah sumber api dipadamkan, tidak akan mudah terbakar, dan tidak akan meleleh.
Bahan tahan api berbeda memiliki manfaat yang berbeda pula. Bahan yang bisa melindungi pemakainya dari api di keadaan tertentu mungkin tidak bisa melindunginya di keadaan berbeda. Oleh karena itu, sangat penting bagi para ahli dan pegawai untuk memilih produk yang sesuai untuk pekerjaan mereka.
Ketika membeli pakaian tahan api, hal yang perlu diketahui adalah tingkat perlindungan yang bisa diperoleh dari pakaian tersebut. Pakaian tahan api dibedakan menggunakan penilaian Arc Thermal Protective Value (ATPV). Penilaian ini menunjukkan seberapa tinggi suhu yang akan diserap kain jika terkena percikan api.
Mencegah penyerapan panas bisa mengurangi dampak kebakaran atau percikan api dan membantu melindungi pemakainya dari dampak terburuk kejadian tersebut secara signifikan. Nilai yang digunakan untuk menentukan penilaian ditunjukkan dalam satuan kalor per sentimeter persegi. Semakin tinggi nilainya, semakin tinggi perlindungan yang diberikan pakaian tersebut.
Nilai 4 cocok untuk pekerjaan yang tergolong memiliki Hazard/Risk Category (HRC) 1 yang merupakan risiko terendah. Sementara nilai 40 atau lebih digunakan untuk melindungi pegawai yang mengerjakan bidang dengan nilai risiko kategori 4 (HRC4), risiko paling tinggi.
Produsen wajib menunjukkan nilai pakaian mereka. Biasanya mereka akan menyertakan nilai ini di label pakaian. Memakai beberapa lapis pakaian tahan api akan meningkatkan perlindungan terhadap suhu tinggi dan api. Biasanya dibutuhkan tiga atau lebih lapisan untuk menyelesaikan pekerjaan yang paling berbahaya.
Walaupun seluruh pakaian tersebut tahan api, perlu diingat bahwa tidak semuanya telah dinilai. Beberapa pakaian tersebut biasanya hanya dibuat dari kain tahan api, tetapi belum diuji di laboratorium untuk memastikan pemenuhan standarnya. Jadi, untuk mendapatkan perlindungan sempurna ada baiknya jika membeli pakaian tahan api yang telah memiliki nilai ATPV.
Jika Anda belum pernah membeli pakaian ini sebelumnya, penjelasan berikut bisa membantu.
Semakin longgar ukuran pakaian, semakin besar tingkat perlindungan yang diberikan. Pakaian longgar akan memberikan lapisan udara tambahan di antara kulit dan kain. Hal itu memberikan sekat tambahan yang akan melindungi pemakainya dari panas atau api. Sementara pakaian tahan api yang ketat akan membuat panas langsung bersentuhan dengan kulit.
Meski begitu, membeli pakaian tahan api yang terlalu longgar juga bukan pilihan bijak. Pakaian yang terlalu longgar akan mudah tersangkut sehingga membuat pemakai terperangkap dalam bahaya dan tidak bisa bergerak.
Ukuran yang tepat adalah yang tidak terlalu ketat atau pun longgar. Pilihlah pakaian tahan api yang nyaman dipakai. Yang harus diingat adalah, sebagaimana pakaian pada umumnya, pakaian ini juga akan mengerut ketika pertama kali dicuci. Jadi, pilihlah pakaian yang sedikit longgar untuk memastikan pakaian tidak terlalu ketat setelah dicuci untuk pertama kali.
Biasanya, perusahaan akan memberi tahu pakaian jenis apa yang perlu dibeli. Contohnya, apakah Anda perlu membeli pakaian primer atau sekunder. Perusahaan juga akan memberi tahu pakaian apa yang perlu dipakai.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran yang pas, seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Satu hal lagi adalah produsen pakaian tersebut. Tiap produsen memiliki pilihan kain dan gaya yang berbeda. Kualitas pakaian bisa berbeda antara satu produsen dengan produsen lainnya. Begitu juga dengan harga, jaminan perlindungan, dan proses kontrol kualitas yang diberikan. Sebaiknya pertimbangkan semua hal itu ketika memilih flame resistant shirt and pants.
Apakah Anda sudah paham segala hal tentang kemeja dan celana tahan api?
Selain mengenakan pakaian tahan api, berbagai peralatan untuk menanggulangi kebakaran juga diperlukan. Lindungi nyawa dengan membeli peralatan penanggulangan kebakaran dari produsen terpercaya untuk mendapatkan produk berkualitas.
Share On