details iamge

Ini Dia Cara Kerja Sprinkler untuk Proteksi Gedung dari Si Jago Merah

Di era modern, dengan semakin kompleksnya bangunan dan tingginya aktivitas manusia, risiko kebakaran menjadi kian besar. Kebakaran dapat menimbulkan kerugian material yang signifikan, bahkan merenggut jiwa. Oleh karena itu, sistem pemadam kebakaran otomatis menjadi elemen penting dalam arsitektur keselamatan gedung. Salah satu sistem proteksi kebakaran yang paling umum digunakan adalah sprinkler atau fire sprinkler system.

Sprinkler merupakan alat penyiram otomatis yang terhubung dengan sistem pipa dan tangki air bertekanan. Cara kerja sistem sprinkler adalah lewat aktivasi oleh panas atau asap yang dihasilkan dari kebakaran. Saat sprinkler aktif, air akan menyembur dan mendinginkan area yang terbakar, sehingga membantu memadamkan api dan mencegahnya menyebar. Simak selengkapnya cara kerja sprinkler dalam ulasan berikut!

 

 

Cara Kerja Fire Sprinkler untuk Instalasi Proteksi Gedung

Sistem sprinkler bekerja secara sistematis dan terintegrasi untuk mendeteksi, memadamkan, dan mengendalikan api. Berikut cara kerja sprinkler pemadam kebakaran yang perlu kamu ketahui:

 

1. Mendeteksi Panas

Cara kerja sprinkler kebakaran yang pertama berkaitan dengan kemampuannya mendeteksi panas. Setiap sprinkler dilengkapi dengan sensor panas yang disebut ampul kaca. Ampul ini mengandung cairan yang mudah pecah saat terpapar suhu panas tertentu. Umumnya, suhu aktivasi sprinkler berkisar antara 57°C hingga 93°C, tergantung pada jenis dan klasifikasi bahaya kebakaran di area tersebut.

 

2. Aktivasi Sprinkler

Poin berikutnya yang perlu kamu tahu dari cara kerja water sprinkler adalah bagaimana proses aktivasinya. Saat suhu di sekitar sprinkler mencapai titik aktivasi, ampul kaca akan pecah. Pecahnya ampul ini akan membuka katup sprinkler, memungkinkan air bertekanan tinggi mengalir keluar dan menyemprot area yang terbakar.

 

3. Pemadaman dan Pengendalian Api

Cara kerja sprinkler berikutnya adalah menyemprotkan air.  Air yang disemprotkan oleh sprinkler memiliki beberapa efek untuk memadamkan api, yaitu:

  • Pendinginan. Air menyerap panas dari api dan bahan bakar di sekitarnya, sehingga menurunkan temperatur dan memperlambat reaksi kimia pembakaran
  • Menipiskan Oksigen. Api membutuhkan oksigen untuk bisa menyala. Semprotan air dapat membantu mengencerkan konsentrasi oksigen di area kebakaran, sehingga api menjadi terhambat dan padam
  • Membentuk Penghalang Fisik. Air yang disemprotkan dapat membentuk lapisan tipis di atas permukaan bahan bakar, sehingga menghambat transfer panas dan mencegah api menjalar.

 

4. Respons Lokalisasi Gedung

Sistem sprinkler dirancang untuk memadamkan api di area yang terdeteksi saja. Hal ini meminimalkan kerusakan air pada area lain di gedung. Katup kontrol khusus akan membuka aliran air hanya pada sprinkler yang aktif, sehingga sprinkler di area lain tidak ikut menyemprotkan air.

 

5. Sistem Alarm yang Terintegrasi

Sistem sprinkler biasanya terhubung dengan sistem alarm kebakaran. Saat sprinkler aktif, alarm akan berbunyi untuk memberi peringatan kepada penghuni gedung agar segera evakuasi. Alarm juga dapat memicu sistem ventilasi darurat untuk mengeluarkan asap dan gas beracun dari area kebakaran.

Dengan memahami fungsi cara kerja sprinkler, kamu bisa memastikan perlindungan keamanan yang optimal bagi gedungmu dari kebakaran. Bekali juga dirimu dengan berbagai pengetahuan lain seputar proteksi kebakaran termasuk standar tanda APAR hingga cara kerja fire hydrant system.

Baca jugaFire Alarm, Alat Penting untuk Mendeteksi Kebakaran!

 

Jenis Sistem Sprinkler Berdasarkan Cara Kerjanya

Terdapat beberapa jenis sistem sprinkler yang dikategorikan berdasarkan cara kerjanya. Jenis sistem sprinkler tersebut antara lain adalah:

 

1. Sistem basah (Wet Pipe System)

Sistem ini merupakan jenis yang paling umum digunakan. Pipa sprinkler selalu terisi air bertekanan, sehingga sprinkler dapat langsung aktif saat ampul kaca pecah. Sistem basah cocok untuk bangunan dengan risiko kebakaran yang tinggi, seperti gedung perkantoran, pabrik, dan gudang.

 

2. Sistem kering (Dry Pipe System)

Sistem ini digunakan pada gedung yang berisiko pembekuan air, seperti gudang yang tidak dipanaskan. Pipa sprinkler di sistem ini diisi dengan udara bertekanan. Saat sprinkler aktif, katup air akan terbuka dan air akan mengalir ke pipa, mendorong udara keluar sebelum menyemprotkan air ke area kebakaran. 

 

3. Sistem Pre-aksi (Pre-action System)

Sistem ini mirip dengan sistem kering, tetapi dengan tambahan katup pengunci ganda. Katup ini hanya akan terbuka jika dua kondisi terpenuhi: (1) ampul kaca pecah dan (2) sistem deteksi asap atau panas lainnya juga mendeteksi kebakaran.

 

4. Sistem Deluge (Deluge System)

Sistem ini dirancang untuk memadamkan api dengan cepat dan menyeluruh pada area yang luas. Semua sprinkler di area yang dilindungi akan aktif secara bersamaan saat sistem dipicu, baik oleh deteksi panas, asap, atau manual.

Lengkapi proteksi kebakaran di gedung dan rumahmu dengan perlengkapan alat pemadam api berat, ringan hingga selimut pemadam api dari Sahabat Utama Suksesindo.

Share On

Related Information