APAR atau alat pemadam api ringan merupakan peralatan yang memiliki fungsi utama untuk memadamkan sumber api penyebab kebakaran. Hanya saja, kamu harus tahu kalau ada beberapa jenis APAR memiliki cara pemakaian berbeda satu sama lain.
Pengetahuan tentang berbagai tipe APAR sangatlah penting. Apalagi, masing-masing APAR tersebut mempunyai efektivitas tersendiri dalam penggunaannya. Kamu perlu memilih tipe APAR yang tepat untuk bisa segera melakukan pemadaman api.
Baca juga: Wajib Diketahui! Ini 9 Cara untuk Mencegah Kebakaran Rumah!
Berkaitan dengan penggunaannya dalam upaya pemadaman api, kamu bisa menemukan 6 jenis APAR yang paling sering dipergunakan, yakni:
Tipe yang pertama dan yang paling umum adalah APAR air. APAR ini menggunakan bahan utama berupa air sebagai sarana pemadaman api. Meski begitu, tak menutup kemungkinan ada pula APAR air yang disertai dengan senyawa tambahan tertentu.
Penggunaan APAR air paling sering dimanfaatkan untuk pemadaman kebakaran kelas A. Jenis kebakaran kelas A biasanya melibatkan bahan-bahan mudah terbakar yang sering dijumpai sehari-hari, termasuk di antaranya adalah kayu, kain, kertas, karet, serta plastik.
Pemakaiannya akan sering kamu temukan di ruang operasi, museum, maupun perpustakaan. Catatan penting, jangan menggunakan APAR air pada lingkungan yang dingin. Alasannya, karena air di dalam APAR dapat membeku sehingga membuatnya tak bisa dipakai secara normal.
Berikutnya, kamu bisa pula menemukan jenis APAR foam atau busa. Terdapat dua tipe APAR busa yang sering kamu jumpai pemakaiannya, yakni APAR tipe AFFF (aqueous film-forming foam) dan FFFP (film-forming fluoroprotein).
Berbeda dengan APAR air, APAR busa mengeluarkan material berupa busa ketika digunakan untuk memadamkan api. Pemakaiannya bisa kamu manfaatkan untuk memadamkan kebakaran kelas A atau kelas B yang melibatkan cairan mudah terbakar, oli, solvent, alkohol, dan lain sebagainya.
Seperti halnya APAR air, pemakaian APAR busa tak cocok pada area yang dingin. Penggunaannya secara khusus memberikan efektivitas tinggi ketika digunakan untuk kebakaran kelas B. Hal ini mempunyai kaitan dengan sifat busa yang dapat mengambang di atas permukaan cairan sehingga dapat mencegah api kembali menyala.
Baca juga: Fire Alarm, Alat Penting untuk Mendeteksi Kebakaran!
Ada pula pilihan untuk menggunakan jenis apar CO2 atau karbon dioksida. Ciri khas yang ada pada penggunaan APAR ini adalah tidak adanya residu setelah digunakan. Oleh karena itu, pemakaian APAR CO2 kerap ditujukan untuk lingkungan dengan perawatan yang hati-hati atau peralatan elektronik yang mahal.
Penggunaannya bakal sering kamu temukan pada area laboratorium atau area dapur. Selain itu, CO2 merupakan jenis zat pemadam yang efektif untuk melakukan pemadaman pada klasifikasi kebakaran B dan C. Oleh karena itu, pemakaiannya sangat cocok untuk mengatasi kebakaran yang melibatkan peralatan listrik.
Hanya saja, hindari pemakaian APAR karbon dioksida untuk kebakaran di luar ruangan. Alasannya, karena semprotan dari APAR ini memiliki bentuk seperti salju dan punya jangkauan jarak yang rendah, sekitar 1 meter sampai 2,4 meter. Kalau digunakan di luar ruangan, CO2 mudah terdisipasi.
Berikutnya, kamu bisa mengenal jenis APAR halon. APAR ini menggunakan senyawa bromochlorodifluoromethane sebagai zat pemadam. Senyawa ini mempunyai sifat yang mirip dengan karbon dioksida karena tak menimbulkan residu dalam pemakaiannya.
Selain itu, pemakaian APAR halon cocok ditujukan untuk lingkungan yang dingin. Penggunaannya pun sangat efektif untuk pemakaman kelas A, B, maupun C. Hanya saja, APAR halon memiliki dampak negatif karena dapat menimbulkan kerusakan pada ozon.
Oleh karena itu, saat ini berbagai perusahaan berupaya untuk mencari APAR alternatif dari halon. Dengan begitu, proses pemadaman dapat berjalan efektif tanpa menimbulkan dampak negatif berbahaya bagi lingkungan.
Ada pula pilihan untuk menggunakan jenis APAR powder atau populer dengan istilah dry chemical. APAR ini mempunyai senyawa pemadam berupa bubuk bahan kimia yang mempunyai ukuran sangat kecil.
Di pasaran, kamu bisa menemukan beberapa jenis APAR yang termasuk dalam APAR powder, di antaranya adalah:
Selanjutnya, kamu bisa menemukan APAR wet chemical. Berbeda dengan powder, APAR ini memiliki kandungan agen pemadam berupa cairan kimia. Jenis cairan kimia yang biasanya digunakan pada APAR wet chemical adalah campuran antara air dengan potassium acetate, potassium carbonate, serta potassium citrate.
Cairan kimia pada APAR wet chemical mempunyai pH sekitar 9.0. Pemakaiannya sesekali bakal kamu temukan untuk pemadaman kebakaran kelas A dan B. Hanya saja, penggunaan APAR wet chemical yang paling sering adalah pada kasus kebakaran kelas K.
Selain 6 jenis APAR seperti yang telah disebutkan, kamu bisa pula menjumpai tipe APAR lain yang ada di pasaran, yakni:
Berbeda dengan APAR air, APAR water mist menggunakan air yang telah menjalani proses deionisasi. Pemakaiannya sangatlah aman dan tak menimbulkan dampak berbahaya pada lingkungan. Selain itu, penggunaannya juga sangat aman untuk kebakaran listrik sehingga cocok dijadikan sebagai alternatif jenis APAR foam.
Selain itu, pemakaian APAR water mist juga cocok untuk segala jenis kebakaran, mulai dari kebakaran kelas A, B, C, hingga K. Namun, penggunaannya tidak sesuai kalau kamu ingin menggunakannya untuk memadamkan api kelas D.
Selanjutnya, ada alternatif dari jenis APAR halon yang disebut sebagai APAR clean agent. APAR ini mempunyai wujud berupa cairan yang kemudian akan berubah menjadi gas ketika disemprotkan. Penggunaannya aman, tak menimbulkan kerusakan pada ozon. Selain itu, pemakaiannya juga cocok untuk kebakaran kelas A, B, serta C.
Nah, itulah berbagai APAR yang bisa kamu manfaatkan dalam menghadapi situasi darurat kebakaran. Selain itu, jangan lupa pelajari pula cara menggunakan APAR dengan benar, sehingga bisa memiliki fungsi yang efektif dalam memadamkan api.
Untuk kebutuhan terhadap berbagai tipe APAR, kamu bisa mendapatkannya di distributor alat pemadam kebakaran. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai solusi lengkap terkait fire safety, termasuk di antaranya adalah APAR. Pilih produk APAR yang tepat dan mampu memberikan perlindungan dari risiko kebakaran.
Share On