Selain memahami cara menggunakan APAR, bagian-bagian APAR serta standar penempatan APAR, mengetahui cara perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah langkah kritis dalam memastikan keselamatan di berbagai lingkungan, baik itu kantor, pabrik, atau tempat umum lainnya. APAR dirancang untuk memadamkan kebakaran kecil sebelum berkembang menjadi bencana yang lebih besar.
Namun, APAR yang tidak dirawat dengan baik dapat menjadi tidak efektif saat dibutuhkan. Oleh karena itu, pemeliharaan APAR secara rutin dan berkala sangat penting, sama pentingnya dengan cara perawatan APD. Bagaimana cara melakukan perawatan APAR sesuai regulasi? Simak penjelasannya!
Baca juga: 9 Jenis Alat Pelindung Diri Serta Berbagai Macam Fungsinya
Perawatan APAR diatur secara lengkap baik berdasarkan standar nasional maupun standar internasional. Cara perawatan APAR berdasarkan SNI tertuang dalam SNI 03-3988-1995 (Pengujian Kemampuan Pemadaman dan Penilaian Alat Pemadam Api Ringan).
Sedangkan secara internasional, ini tertuang dalam standar NFPA 10. Ini adalah standar yang diterbitkan oleh National Fire Protection Association (NFPA) yang mengatur tentang pemeliharaan, pemeriksaan, dan penggunaan alat pemadam api portabel (Portable Fire Extinguishers). Ada 2 alasan mengapa memahami dan mengimplementasikan cara merawat APAR yang benar itu penting:
Untuk melakukan perawatan APAR, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami. Simak selengkapnya berikut ini!
Berdasarkan peraturan APAR, inspeksi APAR harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan terlatih. Idealnya, orang tersebut telah menerima pelatihan khusus tentang cara inspeksi APAR dan perawatannya. Pelatihan ini memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan inspeksi secara efektif dan mengenali tanda-tanda kerusakan atau masalah potensial.
Mereka juga bisanya memiliki pengetahuan terkait inspeksi berdasarkan jenis APAR. Perlu diketahui bahwa cara perawatan APAR powder dan cara perawatan APAR jenis CO2 berbeda.
Pengecekan APAR harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa alat tersebut selalu dalam kondisi siap pakai. Inspeksi visual sederhana sebaiknya dilakukan setiap bulan, sementara pemeriksaan lebih mendetail dan pengujian hidrostatik sebaiknya dilakukan setidaknya setahun sekali. Selain itu, inspeksi tambahan mungkin diperlukan setelah penggunaan APAR atau jika ada kerusakan.
Mendokumentasikan inspeksi APAR adalah langkah penting untuk memastikan bahwa perawatan dilakukan secara konsisten dan dapat diaudit. Setiap inspeksi harus dicatat dalam log inspeksi yang mencakup informasi seperti tanggal inspeksi, nama orang yang melakukan inspeksi, hasil inspeksi, dan tindakan perbaikan yang diperlukan. Dokumentasi ini tidak hanya membantu dalam menjaga catatan yang baik, tetapi juga bisa menjadi bukti kepatuhan terhadap regulasi dan standar keselamatan.
Pengujian hidrostatik APAR adalah proses pemeriksaan tekanan tabung APAR menggunakan air bertekanan tinggi. Tujuannya untuk memastikan bahwa tabung APAR masih kuat dan aman untuk digunakan, sehingga dapat berfungsi optimal saat terjadi kebakaran. Beberapa hal yang perlu diketahui terkait prosedur ini antara lain adalah:
Pengujian hidrostatik APAR harus dilakukan oleh teknisi yang berlisensi dan berpengalaman. Pengujian ini melibatkan penggunaan peralatan khusus dan memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam untuk memastikan bahwa tabung APAR dapat menahan tekanan tinggi tanpa bocor atau rusak. Oleh karena itu, hanya profesional yang terlatih dan bersertifikat yang boleh melakukan pengujian ini.
Pengujian hidrostatik biasanya harus dilakukan setiap lima tahun, meskipun frekuensi ini dapat bervariasi tergantung pada jenis APAR dan regulasi setempat. Pengujian ini penting untuk memastikan bahwa tabung APAR masih dalam kondisi baik dan dapat menahan tekanan operasi yang diperlukan saat digunakan dalam kondisi darurat.
Untuk lebih memahami bagaimana cara perawatan APAR, simak poin-poin berikut ini:
Langkah pertama dalam perawatan APAR adalah melakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi fisik tabung. Periksa apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti penyok, karat, atau retakan pada tabung. Kerusakan fisik dapat mempengaruhi integritas tabung dan kemampuan APAR untuk berfungsi dengan baik.
Gauge pressure adalah indikator penting untuk memastikan bahwa APAR memiliki tekanan yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Pastikan jarum pada gauge tekanan berada di zona hijau. Jika jarum berada di zona merah atau kuning, ini menunjukkan bahwa tekanan tidak mencukupi dan APAR perlu diisi ulang atau diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: Cara Membaca Pressure Gauge dan Menginterpretasikannnya, Mudah Loh di Sini
Menimbang APAR adalah langkah penting untuk memastikan bahwa berat APAR sesuai dengan berat yang tertera. Perubahan signifikan dalam berat APAR bisa menjadi indikasi bahwa agen pemadam api telah bocor atau tidak mencukupi.
Periksa selang dan nozzle untuk memastikan tidak ada kerusakan atau penyumbatan. Selang yang retak atau nozzle yang tersumbat dapat menghambat aliran agen pemadam api dan mengurangi efektivitas APAR.
Baca juga: Jenis Nozzle Hydrant serta Fungsinya dalam Distribusi Air Pemadam
Segel dan pin pengaman adalah komponen penting yang memastikan bahwa APAR tidak digunakan secara tidak sengaja. Pastikan segel dalam kondisi utuh dan pin pengaman terpasang dengan baik.
Setiap APAR memiliki tanggal pembuatan dan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada tabung. Memeriksa tanggal ini penting untuk memastikan bahwa isi APAR masih efektif dan belum melewati masa kedaluwarsanya. APAR yang isiannya sudah kedaluwarsa harus segera diganti.
Dengan mengikuti langkah-langkah perawatan ini, kamu dapat memastikan bahwa APAR selalu dalam kondisi siap pakai dan dapat berfungsi dengan efektif saat dibutuhkan. Temukan berbagai ukuran APAR dan harga APAR dengan menghubungi Sahabat Utama Suksesindo sebagai importir dan penyedia jasa jual alat pemadam kebakaran.
Share On